Ilmuwan AS menemukan bukti air di salah satu sampel asteroid. Fakta itu menghancurkan teori yang menyebutkan asteroid tidak pernah cukup hangat untuk menciptakan cairan.
Peneliti di University of Arizona dan Johnson Space Center menganalisis butir debu yang diambil dari permukaan asteroid oleh pesawat antariksa Stardust pada 2004. Pesawat itu kembali ke bumi dua tahun selanjutnya.
"Dalam salah satu sampel, kami menemukan mineral yang terbentuk dari kehadiran air," ujar ilmuwan Eve Berger.
“Dalam beberapa unsur sejarah, ini menunjukkan bahwa komet memiliki kandungan air,” kata Eve Berger.
Profesor Ilmu Kimia Antariksa di University of Arizona, Dante Laurette menambahkan, "Saat es mencair, air yang dihasilkan lebih hangat sehingga melarutkan mineral yang selanjutnya menghasilkan mineral besi sulfida dan tembaga yang saat ini sedang kami amati.”
Mineral sulfida terbentuk antara 50-200 derajat Celcius, jauh lebih hangat daripada suhu di dalam asteroid.
(inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar