translate this page

Translate Widget by GM IQBAL_LOVERS

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 26 November 2010

Ratu Elizabeth II Berkerudung ke Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi,UEA


Setelah first lady Amerika Serikat, Michele Obama, berkerudung di Masjid Istiqlal Jakarta, kini giliran Ratu Elizabeth II melakukan hal serupa.
Ia bahkan mengenakan jubah panjang warna keemasan, kerudung juga keemasan, tetapi masih dengan topinya saat memasuki Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Ratu bersama Pangeran Philip dan rombongan.

Rombongan ratu Inggris ini begitu turun dari British Airways dari London langsung ke masjid terbesar di UEA, peninggalan pendiri Kerajaan UEA Sheikh Zayed, Rabu (24/
11/2010), dalam kunjungan pertamanya sejak 31 tahun terakhir.
 

Sebelum memasuki ruang utama masjid megah itu, Ratu juga menyempatkan diri ke makam Sheikh Zayed, pendiri Uni Emirat Arab.
Ratu menggarisbawahi bahwa UEA adalah negara sahabat yang penting bagi Inggris. Pasangan Kerajaan Inggris itu juga disertai Pangeran Andrew, Duke of York, yaitu anak ketiga Ratu Elizabeth II.
Dalam kunjungan itu juga dibicarakan terkait rencana pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton pada 29 April 2011 mendatang.

Saat Ratu mengenakan jilbab dan jubah panjang menjadi perhatian media di dunia. Apalagi ketika Ratu memasuki ruang utama masjid dengan hamparan karpet 35 ton terbesar di dunia, yang konon harus dikerjakan oleh 1.200 perempuan Iran itu.
Sang Ratu pun berjalan di atas karpet yang empuk itu dengan menggunakan stocking warna kulit dan kaus tangan tipis putih.

Adapun perempuan lain dari rombongan itu mengenakan abaya hitam panjang sebagaimana orang Arab. Jubah atau gaun panjang sang Ratu hingga kaki, bersulam emas dan kristal tampak gemerlap. Selendang atau jilbabnya diikat di kepala, menutup topi kotak dan rambutnya.

Setelah di Abu Dhabi, rombongan pasangan Kerajaan Inggris itu akan mengunjungi Oman, tetangga UEA, dalam rangka hubungan bisnis dan investasi. Rencananya rombongan Kerjaan Inggris mengadakan lawatan selama lima hari di Timur Tengah.

sumber: http://internasional.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar